Doa Bacaan Surah Yusuf Ayat 4 berikut Khasiat dan Cara Mengamalkannya

Surah Yusuf ayat 4 adalah potongan kisah mimpi Nabi Yusuf kecil yang menyimpan makna mendalam dan sering diamalkan sebagai doa pengasihan.


Surah Yusuf ayat 4 bukan sekadar bagian dari kisah seorang nabi, tapi juga potongan kehidupan yang punya resonansi kuat dengan banyak orang. Di ayat ini, Yusuf kecil menceritakan kepada ayahnya bahwa ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan semuanya sujud kepadanya. Kisah itu singkat, tapi sarat makna. Mulai dari pertanda masa depan, ujian hidup, sampai bagaimana Allah menjaga hamba-Nya yang jujur dan sabar.

Menariknya, ayat 4 surah Yusuf ini juga banyak diamalkan oleh umat Muslim hari ini. Bukan karena mistik, tapi karena ada harapan yang ingin disampaikan—agar diterima, disenangi, dan dikasihi dalam hal-hal yang baik. Entah itu saat melamar kerja, bertemu calon mertua, atau sekadar ingin tampil bersahaja dan bersinar di hadapan orang lain.

Yuk kita mulai dari dasar: mengenal siapa Nabi Yusuf, bagaimana konteks ayatnya, dan mengapa surah ke-12 ayat 4 ini begitu banyak diamalkan di zaman sekarang.

Sekilas tentang Surah Yusuf dan Ayat Keempatnya

Surah Yusuf adalah surah ke-12 dalam Al-Qur’an. Turun di Makkah, surah ini termasuk kategori Makkiyah dan memuat kisah hidup Nabi Yusuf ‘alaihis salam secara berurutan dari awal hingga akhir. Kisah ini satu-satunya dalam Al-Qur’an yang ditulis secara naratif penuh dalam satu surah.

Pada ayat ke-4, kita bertemu dengan Yusuf kecil yang menceritakan mimpinya kepada ayahnya, Nabi Ya’qub. Bunyi lengkapnya dalam teks Latin sebagai berikut:

Idz qāla Yūsufu li-abīhi yā abati innī ra’aitu aḥada ‘ashara kaukaban wasy-syamsa wal-qamara ra’aituhum lī sājidīn

Mimpi ini bukan mimpi biasa. Dalam tafsir klasik seperti Tafsir Ibn Katsir, para ulama menjelaskan bahwa ini adalah isyarat nubuwah (kenabian) dan kemuliaan yang akan datang pada diri Yusuf. Ayahnya pun memahami bahwa ini bukan sekadar ilusi tidur anak-anak, melainkan pertanda besar yang akan Allah buktikan kelak.

Maka dari itu, tidak berlebihan kalau kemudian surah al Yusuf ayat 4 menjadi bagian dari amalan doa oleh banyak orang—karena ayat ini sarat makna spiritual, bukan hanya kisah sejarah.

Bacaan Surah Yusuf Ayat 4 Latin dan Arab Lengkap

Sebagian orang mengenal ayat 4 surat Yusuf dengan potongan awalnya yang populer: Idz qāla Yūsufu li-abīhi. Ayat ini menjadi kunci awal dari seluruh kisah dalam surah Nabi Yusuf—dimulai dari mimpi masa kecil, berlanjut pada pengkhianatan saudara-saudaranya, hingga akhir yang penuh kejayaan dan pengampunan.

Berikut adalah bacaan surat Yusuf ayat 4 dalam versi Arab dan Latin:

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِأَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ إِنِّيْ رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِيْ سَاجِدِيْنَ

Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 Latin

Idz qāla Yūsufu li-abīhi yā abati innī ra’aitu aḥada ‘ashara kaukaban wasy-syamsa wal-qamara ra’aituhum lī sājidīn

Arti Surah Yusuf Ayat 4

“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS Yusuf: 4)

Qur’an surah Yusuf ayat 4 ini bukan hanya bagian dari narasi sejarah—ia juga membawa nuansa spiritual yang dalam. Dalam ayat ini tersirat kemuliaan yang akan datang, bahkan sebelum Yusuf mengalaminya. Seolah Allah memberi tahu bahwa setiap fase berat dalam hidup ada maknanya, asalkan sabar dan tidak menyimpang dari jalan yang lurus.

Karena itulah, banyak orang yang menjadikan ayat Yusuf 4 sebagai amalan ringan. Ia dibaca dengan harapan agar diberi kemuliaan, penerimaan, dan ketenangan hati—baik dalam urusan jodoh, pekerjaan, maupun hubungan sosial.

Khasiat dan Cara Mengamalkan Surah Yusuf Ayat 4

Sudah sejak lama amalan surat Yusuf ayat 4 dikenal luas di kalangan umat Islam sebagai salah satu wirid ringan yang diyakini membawa kebaikan—khususnya dalam urusan penerimaan wajah, jodoh, dan ketenangan hati. Meskipun tidak ditemukan dalil sahih yang secara eksplisit menyuruh membaca ayat ini untuk hal-hal tersebut, para ulama sepakat bahwa doa dengan ayat Al-Qur’an boleh diamalkan selama tidak bertentangan dengan syariat.

Salah satu alasan ayat ini populer adalah karena sosok Nabi Yusuf sendiri. Dalam surah Yusuf ayat 4, kita diajak menyelami awal dari hidup seseorang yang diberi kecantikan lahir dan batin, lalu diuji dengan kesabaran yang panjang. Maka, ketika seseorang membaca ayat pengasihan surat Yusuf, bukan semata ingin menarik perhatian, tapi juga ingin belajar menjadi pribadi yang lembut, bersih, dan disukai karena akhlaknya.

Cara Amalkan Surah Yusuf Ayat 4 untuk Jarak Jauh

Banyak orang mengamalkan surah Yusuf ayat 4 jarak jauh untuk mendoakan seseorang yang tidak sedang bersama mereka. Misalnya: mendoakan calon pasangan, menyentuh hati orang tua, atau meminta kemudahan komunikasi. Berikut salah satu cara yang banyak diamalkan:

  • Waktu: Setelah salat Subuh atau malam hari sebelum tidur.
  • Jumlah bacaan: Dibaca sebanyak 7 kali, dengan menyebut nama orang yang dituju di dalam hati.
  • Niat: Mohon kepada Allah agar hubungan menjadi lebih terbuka, hangat, dan saling memahami, bukan untuk mengendalikan.

Contoh niat dalam hati: “Ya Allah, lembutkan hati [nama orang] terhadapku sebagaimana Engkau lembutkan hati para nabi di hadapan umatnya.”

Amalan Surah Yusuf untuk Jodoh

Bagi yang sedang menanti jodoh atau ingin memantapkan hati orang yang sedang didekati, amalan surah Yusuf untuk jodoh menjadi salah satu ikhtiar batin yang umum dilakukan. Caranya serupa:

  • Dibaca setiap malam, sebanyak 3 atau 7 kali
  • Setelah membaca, lanjutkan dengan doa minta jodoh yang baik dan menenangkan
  • Bisa ditambahkan doa Nabi Musa (QS Al-Qasas: 24) sebagai pelengkap

Amalan ini bukan untuk “menundukkan” orang lain, tapi agar diri sendiri tampil sebagai pribadi yang layak dicintai karena Allah. Sebab jodoh yang datang karena cahaya Qur’an biasanya membawa ketenangan, bukan drama.

Untuk Wajah Berseri dan Daya Tarik yang Tulus

Banyak pula yang membaca surah Yusuf ayat 4 untuk wajah berseri. Tujuannya bukan sekadar cantik fisik, tapi juga memiliki aura positif, menenangkan, dan mudah diterima orang lain. Tipsnya:

  • Baca 3–7 kali setiap pagi hari, setelah salat Dhuha
  • Tiupkan ke telapak tangan, lalu usapkan ke wajah
  • Niatkan agar Allah menjaga hati dan wajah dari kemarahan, rasa dengki, dan aura negatif

Ingat, tidak ada bacaan yang bisa menggantikan akhlak. Surat Yusuf hanya jembatan. Kalau ingin wajah bersinar, jagalah lisan dan sikap. Cahaya itu datang dari dalam.

Kesimpulannya, cara mengamalkan surat Yusuf ayat 4 bisa disesuaikan dengan niat dan kebutuhan masing-masing. Yang penting adalah menjaga niat tetap lurus, berdoa bukan untuk memaksa kehendak, dan percaya bahwa Allah selalu memberi sesuai dengan kebaikan yang kita niatkan.

Bedanya Surah Yusuf Ayat 4 dan Ayat 31 – Karisma dan Fitnah Kecantikan

Dalam praktik spiritual populer, selain surah Yusuf ayat 4, ada juga ayat lain yang sering dikaitkan dengan ketampanan Nabi Yusuf, yaitu ayat 31</strong. Keduanya memiliki nuansa yang berbeda, baik dari segi konteks kisah maupun tujuan pengamalan, namun sama-sama berkaitan dengan pesona dan daya tarik seseorang.

Untuk memahami lebih jernih, kita perlu melihat kedua ayat ini dalam konteks naratifnya—tanpa mencampurkan antara doa, wirid, dan kisah yang sebenarnya menyimpan pelajaran berbeda.

Surah Yusuf Ayat 4 Tentang Mimpi Sebagai Isyarat Kemuliaan

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ayat 4 surat Yusuf adalah awal dari kisah kenabian. Yusuf kecil melihat mimpi tentang bintang, matahari, dan bulan yang sujud kepadanya. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah memilih Yusuf untuk jalan yang mulia sejak kecil.

Dalam konteks pengamalan, ayat ini digunakan sebagai doa pengasihan bukan karena mimpinya saja, tapi karena simbol bahwa Yusuf akan dikasihi, diterima, dan dimuliakan oleh banyak orang—baik oleh keluarganya maupun masyarakat luas. Maka, amalan surah Yusuf ayat 4 sering dilakukan untuk memohon penerimaan wajah dan kelembutan hati, baik dalam pertemuan langsung maupun jarak jauh.

Surah Yusuf Ayat 31

Sementara itu, ayat 31 adalah bagian dari kisah yang jauh berbeda nuansanya. Dalam ayat ini, para wanita Mesir yang awalnya mencemooh istri al-‘Aziz karena tergoda Yusuf, justru dibuat tercengang saat melihatnya langsung. Bahkan, mereka sampai melukai tangan sendiri karena terlalu terpesona:

فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَـٰذَا بَشَرًا ۖ إِنْ هَـٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

QS Yusuf: 31

Inilah ayat yang sering disebut dalam konteks kecantikan ekstrem, tapi juga menyimpan tanda bahwa terlalu menonjolkan fisik bisa memunculkan fitnah. Yusuf memang diberi ketampanan luar biasa, tapi ujian yang datang juga luar biasa.

Maka, saat surah Yusuf ayat 4 dan 31 dibaca secara terpisah sebagai amalan, penting untuk menyadari konteksnya. Ayat keempat adalah doa yang bertumpu pada kehalusan hati dan penerimaan sosial, sedangkan ayat ke-31 lebih bersifat deskriptif tentang reaksi manusia terhadap rupa yang terlalu sempurna.

Banyak yang bertanya: “Boleh nggak mengamalkan surat Yusuf ayat 31 untuk daya tarik?” Jawabannya kembali ke niat. Jika tujuannya hanya tampak memikat secara fisik tanpa akhlak yang menyertai, maka khawatir manfaat spiritualnya justru tertolak. Bahkan, kisah dalam ayat 31 justru mengandung peringatan tentang bahayanya pesona lahir yang tak diimbangi adab.

Doa dengan Surah Yusuf Ayat 4 Bukan Sekadar Ingin Disukai

Amalan surah Yusuf ayat 4 memang sering dikaitkan dengan karisma, penerimaan sosial, atau jodoh. Tapi kalau ditarik lebih dalam, sebenarnya ayat ini mengajak kita untuk memantaskan diri—bukan hanya menunggu dikagumi. Nabi Yusuf tidak sekadar tampan, tapi juga sabar, menjaga diri, dan tetap jujur meski diuji dari segala sisi.

Maka ketika kita membaca ayat ini, jangan berhenti di permukaan. Niatkan bukan hanya supaya wajah kita disukai, tapi juga supaya hati kita tetap lembut dan bersih, seperti Yusuf kecil yang tidak pernah menyombongkan mimpinya.

Kalau kamu merasa belum siap jadi pribadi yang sempurna, nggak apa-apa. Mulailah dari niat kecil. Baca ayat ini, pahami maknanya, dan biarkan Al-Qur’an menata ulang cara pandangmu tentang penerimaan, cinta, dan ketenangan.

Arahkan Hati ke Doa yang Lebih Lengkap

Kalau kamu ingin memperdalam amalan ini, jangan lewatkan doa Nabi Yusuf dalam ayat 101. Di situ, Yusuf sudah melewati semua badai, dan justru meminta akhir yang baik, bukan pujian dari manusia.

👉 Baca juga: Doa Penutup Surah Yusuf Ayat 101 – Bacaan Latin & Maknanya